Bila bercerita tentang Haji, perkataan "jemputan atau tetamu Allah"sering diperkatakan. Pada mulanya aku tidak merasakan apa-apa keistimewaannya . Tapi bila difikirkan, ianya memang istimewa kerana semenjak aku menghadiri Kelas mingguan , terdapat ramai makcik-makcik yang telah mengikuti Kelas Haji sejak beberapa tahun yang lepas. Malah ramai juga di antara mereka yang masih menunggu giliran mereka. Tidak kurang juga yang masih gagal untuk merayu. Malah ada juga yang mendapat giliran tapi tertunda akibat masalah yang tidak dapat di elakkan. Ramainya juga yang aku temui , takut untuk naik Haji. Ada pula yang sudah cukup segala tapi belum bersedia . Ramai pula yang beranggapan , nantilah !
Aku pula, di saat minda dan diri telah bersedia untuk menunaikan Haji, Tuhan terima permintaanku lalu terus mendapat JemputanNya. Jemputan dari Tuhan Pencipta Alam. Jemputan yang bukan dari Orang-orang Besar, bukan dari Menteri , bukan dari Raja dan Sultan!
Aku terbaca satu kata dari seorang Jemaah yang telah pergi Haji , katanya , "Kita memilih untuk pergi Umrah tapi kita di pilih untuk pergi Haji!" dan ironinya yang memilih itu adalah Allah Yang Maha Esa.
Sesungguhnya terlalu bersyukur, apabila saat aku di pilih , hatiku telah reda , jiwaku telah sangat bersedia...
Aku pula, di saat minda dan diri telah bersedia untuk menunaikan Haji, Tuhan terima permintaanku lalu terus mendapat JemputanNya. Jemputan dari Tuhan Pencipta Alam. Jemputan yang bukan dari Orang-orang Besar, bukan dari Menteri , bukan dari Raja dan Sultan!
Aku terbaca satu kata dari seorang Jemaah yang telah pergi Haji , katanya , "Kita memilih untuk pergi Umrah tapi kita di pilih untuk pergi Haji!" dan ironinya yang memilih itu adalah Allah Yang Maha Esa.
Sesungguhnya terlalu bersyukur, apabila saat aku di pilih , hatiku telah reda , jiwaku telah sangat bersedia...
No comments:
Post a Comment