Saat-saat melalui untuk menunaikan haji adalah menanti saat melalui wukuf di Padang Arafah. Itulah saat-saat kita dapat merasakan betapa kerdilnya kita dengan bekal yang kita bawa . Ibarat di Padang Masyar nanti , kita tidak dapat lagi ulangi hidup di dunia ini. Kita tidak dapat cukupkan apa yang kita kurang sewaktu di Padang Masyar. Disaat itu , kalaulah kita boleh balik kembali ke dunia, pasti kita tidak seperti sekarang ini. Pasti kita akan akur kita ini "hamba" , kita ini "hamba Dia". Kita datang ke dunia untuk pulang kembali kepada "Dia". Tapi dunia ini yang penuh fatamorgana, kelihatan cantik dan asyik sehingga tanpa kita sedar kita dilekakan. Kita lupa tujuan asal kita didunia ini untuk mengutip sebanyak bekal, untuk mengumpul sebanyak bekalan , untuk hidup yang kekal di Akhirat sana.
Kita alpa mengenal "siapa kita" sebenarnya. Kita asyik dengan pangkat dan harta. Kita lemas dalam kesibukan dunia sehingga kita hampir terlupa tujuan sebenar kita di sini. Kita yang hanyut dengan cinta insan yang tidak abadi. Dunia yang cuma "persinggahan sementara" . Sehingga kita terleka dan asyik bahawa dunia ini seperti sangat sayang untuk dilepaskan. Padahal keasyikan dunia ini tidak dapat menandingi dunia akhirat nanti. Ianya lebih indah, ianya lebih sempurna dari dunia yang fana ini....dunia yang tidak kekal ini.
Saat itu yang aku rasakan , Padang Arafah suatu saat yang sangat menyedihkan untuk melihat 'siapalah kita" sebagai "hambaNya". Siapalah kita, daifnya kita, kerdilnya kita. Apalah yang termampu oleh kita tanpa belasNya...
Aku dapat merasakan dan sangat menantikan saat Wukuf di Arafah......
selain berharap bimbinglah aku !
Saat itu yang aku rasakan , Padang Arafah suatu saat yang sangat menyedihkan untuk melihat 'siapalah kita" sebagai "hambaNya". Siapalah kita, daifnya kita, kerdilnya kita. Apalah yang termampu oleh kita tanpa belasNya...
Aku dapat merasakan dan sangat menantikan saat Wukuf di Arafah......
selain berharap bimbinglah aku !
No comments:
Post a Comment